Senin, 01 April 2024

 

Kemenag Bolmong Terima 100 Sak Semen dari Bank BRI

 Rabu, 15 Juli 2023 00:00 140 x dibaca

BOLMONG – Panitia pembangunan mushala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow menerima bantuan (infaq) bahan pembangunan dari Bank BRI Cabang Kotamobagu, Rabu (15/7).

Bantuan ini diserahkan Pimpinan Cabang BRI Kotamobagu, Erwin Sapari, melalui stafnya Abdurahman Mustapa dkk. Hal ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian atas kerja sama yang baik antara institusi Kemenag Bolmong dengan Bank BRI selaku partner layanan perbankan komplit.

Pihak BRI sendiri mengaku ingin terus memberikan layanan terbaiknya kepada lembaga pemerintah, terlebih Kemenag yang telah bertahun-tahun menjadi rekanan. Bahkan jika masih ada kesempatan, pihaknya masih ingin memberikan bantuan perlengkapan mushalla seperti sajadah atau karpet.

Selanjutnya, Muhtar Bonde selaku Kepala Kantor berterima kasih setinggi-tingginya serta mengapresiasi BRI Cabang Kotamobagu atas bantuan yang telah diterimanya.

“Terima kasih untuk Bank BRI Cabang Kotamobagu yang sudah menyalurkan bantuannya untuk pembangunan Mushalla Anas Bin Malik Kemenag Bolmong. Semoga menjadi amal jariyah dunia akhirat,” ungkap Kepala Kantor.

Ia juga berharap bantuan ini dapat segera merampungkan pembangunan mushalla yang telah lama dinanti-nantikan para ASN Kemenag Bolmong.

Terakhir, Ketua Panitia pembangunan mushalla, Rahmat Hanna menyebut bantuan 100 sak semen dari Bank BRI dipandang sudah cukup meringankan beban biaya hingga bangunan mushalla berdiri.

“Alhamdulilah berkurang beban. Insya Allah bantuan dari Bank BRI Cabang Kotamobagu ini dapat segera merampungkan pembangunan mushalla,” kuncinya. (dek)

Sabtu, 24 Juni 2023

 

“MODERASI BERAGAMA DAN KRISTEN MODERAT”

 

Teks  Alkitab : Yohanes 9 :4

Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, dimana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja

 

Moderasi (agama) Kristen harus mulai dikembangkan melalui ajaran-ajaran dan praktik yang mengutamakan nilai-nilai toleransi, mengedepankan budaya damai dan menebarkan benih-benih kebaikan terhadap sesama manusia dan alam semesta. Umat Kristen di Indonesia harus memiliki kemampuan untuk mendialogkan ajaran-ajaran agama dengan modernitas pada satu sisi dan dengan realita berbangsa yang majemuk pada sisi yang lain. Tepat disitulah kehadiran “Kristen Moderat” menjadi sangat dibutuhkan untuk mempromosikan watak kekristenan yang lebih toleran, humanis, dan berwajah penuh kasih dan damai yang sejati.

Istilah moderat dalam kehidupan beragama menunjuk pada karakter, cara pandang dan ajaran-ajaran yang memegang teguh toleransi, mengedepankan kerukunan beragama dan menghargai setiap perbedaan keyakinan, serta bersedia keluar dan membangun relasi kehidupan melampaui tembok-tembok pemisah/pembatas (crossing barderness). Karena itu, sikap moderat memiliki orientasi pada nilai-nilai perdamaian dan kehidupan yang harmonis di dalam perbedaan agama, keyakinan dan denominasi doctrinal. Dari situ, Kristen moderat dapat dipahami sebagai umat beragama Kristen dari berbagai aliran yang berbeda namun sungguh-sungguh menghargai perbedaan dan mengutamakan KASIH sebagai nilai yang mendasari dan merawat kehidupan bersama.

Kehadiran Kristen moderat dalam kehidupan berbangsa juga dikancahinternasional sangat penting dalam upaya memunculkan warna kekristenan yang tidak hanya tidak fobia terhadap perbedaan agama sebagai anugerah Tuhan yang harus dirayakan dalam cinta kasih. Kristen moderat juga memainkan peran penting untuk mengikis eksklusifisme dan radikalisme agama yang cenderung diekspresikan dalam aksi kekerasan baik secara fisik maupun nonfisik akibat sempitnya wawasan beragama.

Moderasi kekristenan perlu diusahakan secara sungguh-sungguh di Indonesia, karena keberadaan Kristen moderat berkaitan dengan salah satu tugas penting untuk mengakarkan kekristenan di bumi Indonesia. Artinya doktrin-doktrin Kristen perlu di bawa ke dalam dialog secara mendalam dengan realitas Indonesia yang majemuk, interpretasi-interpretasi atas Alkitab harus dilakukan dengan membawa secara sadar pengalaman hidup kontekstual berbangsa yang dinamis dan majemuk di Negara yang berazaskan Pancasila ini. Kesungguhan untuk menempatkan Alkitab, tradisi, doktrin dan praktik kekristenan ke dalam dialog dengan realitas yang majemuk dan dinamis dari kehidupan berbangsa ini merupakan jalan tengah untuk mencapai suatu sikap beragama yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang Pancasilais.

 

  Kemenag Bolmong Terima 100 Sak Semen dari Bank BRI  Rabu, 15 Juli 2023 00:00  140 x dibaca BOLMONG – Panitia pembangunan mushala Kantor Ke...